fakta mengejutkan ternyata berpakaian mempengaruhi cara berpikir dan sikap seseorang
" motioncloth.com - brand clothing yang berfokus untuk merilis t-shirt dan hoodie dengan desain urban dan postive campaign "
Percaya atau nggak,
caramu berpakaian menunjukkan seperti apa dirimu. Meskipun tak banyak
penelitian yang mengkaji hal ini, tapi ada benarnya kamu merasa berbeda saat
mengenakan jenis pakaian tertentu. Misalnya saja, beberapa pakaian membuatmu
merasa lebih percaya diri dan kreatif, jenis lainnya memberikan perasaan kuat
secara fisik, atau bisa juga pakaian yang mengesankan kamu lebih cerdas, unik,
atau pemberontak.
Sebagaimana
dilansir brilio.net dari Lifehack, Rabu (2/3), berikut fakta tak
terduga keterkaitan antara pakaian yang kamu gunakan dengan cara berpikir dan
bersikapmu:
1. Pakaian
mempengaruhi rasa percaya diri
Menurut sebuah studi
dari Social Psychological and Personality Science, sejumlah partisipan
diinstruksikan memakai pakaian kasual dan resmi sebelum melaksanakan tes
intelektual. Ternyata ditemukan, mereka yang menggunakan pakaian resmi jauh
lebih baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, terutama ketika
mengerjakan tugas kreatif dan terorganisir. Dengan begitu, ada konfirmasi
kemampuan kreativitas mereka tinggi. Jadi, kalau kamu menghadapi tugas yang
menuntut kreativitas dan terorganisir, berpakaianlah rapi sehingga lebih
percaya diri dan fokus.
2. Komunikasi dan
pakaian
Aspek penting lain
dari karaktermu yang dipengaruhi oleh pakaian adalah komunikasi. Dalam sebuah
studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology, partisipan
diminta mengenakan pakaian formal dan informal dalam pertemuan negosiasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan setelan bisnis mampu
melakukan negosiasi lebih baik. Hal ini disebabkan mereka tampak lebih
mendominasi orang lain yang sedang diajak bernegosiasi.
Di sisi lain, mereka
yang mengenakan pakaian informal, memiliki kadar testosteron yang lebih rendah dan
memiliki skor lebih rendah ketika sampai bagian keterampilan persuasi. Jadi,
kalau kamu dalam rangka bernegosiasi untuk kesepakatan bisnis, pastikan
menggunakan pakaian yang tepat.
3. Perhatian dan
pakaian
Sebuah penelitian
yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology tahun 2012
menunjukkan tingkat konsentrasi tinggi pada orang yang diberitahu untuk
menggunakan jas putih dokter dibanding peserta lain yang mengenakan baju
seorang pelukis. Hasilnya mereka yang menggunakan jas putih dokter menampilkan
hasil konsentrasi yang tinggi dalam mengerjakan tugas. Hmmm, terus kalau mau
konsentrasi, kudu pakai jas putih punya dokter, dong? Menurutmu gimana?
4. Pengaruh warna
pada kinerja fisik
Studi yang
dipublikasikan dalam Journal of Sport and Exercise Psychology menunjukkan atlet
mengenakan kaus olahraga merah dan biru lebih prima dan bersemangat bahkan
sebelum pertandingan dimulai.
Perlu kamu ketahui,
efek penting lain dari warna merah adalah detak jantung peserta meningkat
selama keseluruhan proses latihan. Walaupun atlet lebih agresif saat mengenakan
baju merah, tak menjamin mereka meraih kemenangan, lho.
5. Pakaian dan
pelanggaran norma-norma sosial
Setiap tempat
memiliki normanya sendiri, termasuk dalam berpakaian. Misalnya saja dosen atau
bos yang sehari-harinya berpakaian super rapi, tiba-tiba menggunakan kaus
oblong dan sepatu resmi diubah pakai sneaker. Bukankah ini bikin kamu
tercengang sekaligus takjub?
Hal ini sudah menjadi
bagian eksperimen yang dipublikasikan dalam Journal of Consumer Research. Dalam
jurnal ini disebutkan bahwa melanggar kode berpakaian dapat sedikit
meningkatkan kesan kamu di mata banyak orang. Tapi, kalau kamu mau menerapkan
'pelanggaran' ini, jangan kebablasan, ya.
sumber :
Komentar
Posting Komentar